PEMIKIRAN
SUDOMO TENTANG PERUBAHAN MASYARAKAT
Bagus
Rachmad Saputra
Masyarakat
adalah sekumpulan individu manusia yang unik yang tinggal dan hidup pada suatu
lingkungan sosial. Keanekaragaman individu membentuk suatu pola yang dinamakan
dengan nilai, norma, dan budaya yang disepakati oleh masyarakat tersebut.
Dinamika perubahan juga terjadi masyarakat yang disesuaikan dengan tingkat
kebutuhan aspek ekonomi, sosial, politik, dan budaya yang senantiasa mengalami
perubahan. Setiap masyarakat, setiap hidupnya selalu mengalami
perubahan-perubahan. Perubahan masyarakat menjadi syarat terjadinya pembangunan
(Sudomo, 1979: 27). Pembangunan suatu negara dapat berlangsung dengan baik
apabila masyarakat di negara tersebut telah diberdayakan melalui pemerataan
kesempatan memperoleh pendidikan sehingga masyarakat mampu menyesuaikan diri dengan
setiap perubahan yang terjadi.
Perubahan
masyarakat adalah segala perubahan pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya termasuk didalamnya nilai-nilai
sikap-sikap, dan pola-pola perikelakuan diantara kelompok-kelompok dalam
masyarakat. Perubahan masyarakat merupakan gejala yang wajar. Menurut Sudomo
(1979: 28) pada dasarnya, sumber terjadinya perubahan masyarakat itu
diantaranya karena a) bertambah atau berkurangnya penduduk dan b) penemuan,
suatu proses perubahan sosial dan budaya yang besar terjadi dalam jangka waktu
tidak terlalu lama adalah penemuan (inovasi). Perubahan masyarakat dapat juga
terjadi oleh karena suatu masyarakat mempunyai hubungan dengan masyarakat lain.
Seperti seorang pimpinan masyarakat dari suatu pulau di luar Pulau Jawa tinggal
selama beberapa tahun di Pulau Jawad an kemudian kembali ke daerah asalnya.
Pikiran-pikiran dan informasi yang dibawa pulang dapat merubah ekonomi, adat,
dan cara hidup orang di daerah itu.
Sikap-sikap
yang menghambat proses perubahan masyarakat dalam pembangunan adalah 1) cara
berfikir irasional, 2) cara berfikir tidak kritis, 3) cara kerja yang tidak
metodis (Sudomo, 1979: 33). Mengapa kadang-kadang masyarakat menentang
perubahan ? sikap menentang segala perubahan disebabkan karena ketakutan yaitu
takut bahwa dengan perubahan itu akan menghilangkan pengaruh dan kedudukan
mereka. Selanjutnya takut akan kehilangan keseimbangan dalam kepribadian
mereka. Selanjutnya takut akan kehilangan keseimbangan dalam kepribadian
mereka. Takut akan resiko yang dihadapi salah satu contoh dalam hal terakhir
ini dapat ditunjukkan petani yang tidak mau menggunakan obat pemberantas hama
karena takut resiko bahwa dengan menggunakan obat itu ikan-ikan disawahnya akan
mati.
Sumber:
Sudomo. 1979. Perubahan
Dan Pengembangan Masyarakat. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Malang.
keren nih mas, ada juga bukunya pak sanapiah faisal sama bukunya pak zulkarnaen yang bahas masalah kek gini,.. :)
BalasHapusRisiko bukan resiko. Tanda tanya jangan dipisah (:
BalasHapusIni semacam resensi atau esai? Atau...