Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017
Pak Tua Kau nikmati sebatang rokok Tubuh yang mulai ringkih dan kerut Tak menunjukkan semangat mudamu yang telah lalu Kau adalah saksi perjuangan Perjuangan bagi negerimu Penghargaan dari negara atas jasamu Mungkin tak sebanding dengan nyawa kawan-kawanmu Gugur membela negeri merdeka Pak tua tolong ceritakan padaku Perjuangan masa mudamu Siapa tau aku bisa meneruskan dengan cara yang berbeda
Lima Sahabat Dari Maba sampai Tamat        Sebagai prolog awal ini adalah lima orang manusia yang menjadi mahasiswa Administrasi Pendidikan  Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang ( AP FIP UM). Berteman sejak diterima di UM pada tahun 2013 menikmati ospek sebut saja PKPT hingga (akan)  sidang skripsi tahun ini amin. Maaf bukan maksud membanggakan diri atau menyombongkan pertemanan semua adalah teman. Hanya ikatan batin yang berbeda dari sekedar teman biasa meski kadang saling bercanda berlebihan hingga saling merajuk ya inilah namanya hubungan pertemanan semoga tidak mendapat protes dari sosok yang ditulis ini. 1.       Adhita Noor Mir’oj Teman yang satu ini adalah pria flamboyant yang lahir di Kediri 22 tahun lalu. Aktif sebagai seniman dan aktivis mahasiswa. pernah menjabat sebagai salah satu  ketua unit aktifitas di FIP UM  serta wakil BEM FIP 2016 dan juga aktif dikegiatan diskusi mahasiswa. Memiliki jambang yang mampu memikat kaum hawa ia sangat total
Nasib Buruh Rokok Masyarakat kita rata-rata perokok Dari remaja hingga tua pasti sebatang rokok sudah mereka hisap Ya yang mereka tau hanya menikmati rokok Mereka tak tau rokok itu dikerjakan oleh tangan-tangan buruh rokok Yang rata-rata wanita Bangun subuh pulang menjelang maghrib adalah pekerjaan berat Bagi mereka buruh yang sudah jadi ibu Kini  iklan rokok sudah dibatasi di televisi Enak kalau pabrik rokoknya besar Ia punya fans setia seperti supporter bola Kalau pabriknya kecil buruh pabrik rokok kecil Ya siap-siap saja bekerja dirumah Onthel Ku KeSekolah Dulu sewaktu SD  bagi aku ngontel bareng teman-temanku Seperti gangster jalanan dengan pede berangkat kesekolah Ontel dulu begitu mewah bagi bocah SD saat itu semacam kami Belum memikirkan beban hidup orang dewasa yang rumit Sekarang anak SD pingin sepeda motor kesekolah Abaikan kecukupan umur Sekarang anak kecil pengen cepet dewasa Senja Cukup langit mulai gelap Aku mau istiraha
Prambanan Kisah Cinta Yang Pilu Andai kau tak sengaja membunuh ayah Roro Jonggrang Nasibmu tak akan nestapa Bandung Bondowoso Cinta pada seorang gadis yang kau puja Berubah menjadi angkara murka Karena cinta disandiwara seperti drama korea Engkau ditipu mentah-mentah Atas janji yang kaubuat Cintamu bertepuk sebelah tangan Kesaktianmu luluh lantah oleh kegagalan cinta Ksatria gagah perkasa Berbalut murka menikmati lara hati Amarahmu buta!!! Roro Jonggrang kau jadikan batu Setelah candi seribu gagal oleh malam yang cepat berlalu Pasukan jinmu porak poranda oleh kokokan ayam jago dikala Subuh itu Mereka lari terbirit-birit oleh tumpukan lesung Hingga ayam jago berkokok belum waktunya Kini Roro Jonggrang membatu Karena cidro ing janji Prambanan kisah pilu sebuah cinta Malang, 20 Januari 2017
                                                            Kopi adalah Budaya Kita                                   Indonesia negara yang kaya akan keragaman budaya dan diberkahi oleh kekayaan alam yang begitu banyak. Membentang dari Sabang hingga Merauke dengan keragaman suku dan budaya yang berbeda-beda disetiap daerah. Salah satu kekayaan kita adalah kopi dimana negara Indonesia memiliki banyak jenis kopi. Dulu orang Eropa selama zaman Kolonial penjajahan Belanda , jenis kopi yang paling dikenal adalah Kopi Robusta dan Kopi Arabika. Seiring perkembangan zaman yang terus berubah jenis kopi di Indonesia mulai beragam jenisnya yang dikembangkan oleh para petani kopi. Kopi Gayo, Kopi Flores, Kopi Banyuwangi, dan Kopi Luwak adalah sedikit perwakilan dari jenis kopi yang ada di Indonesia. Jenis-jenis kopi ini dikembangakan seiring dengan budaya masyarakat kita yang memang senang ngopi .  Kopi dapat dikatakan sebagai budaya masyarakat Indonesia. Salah satu contoh nyata ada
Secangkir Kopi Hitam Panas dalam seduhan yang meniupkan aroma rasa Kopi hitam menjadi teman saat mencoba meluapkan penat Mungkin terlihat sederhana Tapi ketika kau selami lebih dalam rasanya nikmat Sama saat aku mengenalmu wanita Kini hatiku sudah tertambat Angkringan Duduk bersila dipinggir jalan Menikmati sajian ala restoran jalanan Kunikmati satu persatu kudapan Mulai dari kopi hingga nasi bantingan Bukan rasa kenyang Tapi kebersamaan bersamamu kawan Kita nikmati yang kelak ini akan jadi kenangan Kopi Gayo Aroma hitam pekat yang nikmat Khas negeri serambi mekkah Kekayaan nusantara dan kenikmatan surga dunia
Peran Kepala Sekolah Da lam Membangun Budaya Sekolah Sebagai Ciri Khas Indentitas Sekolah Kepala sekolah adalah seorang manajer dan pemimpin disekolah. Setiap kebijakan pengelolaan sekolah berdasarkan strategi kepala sekolah yang dijabarkan melalui visi dan misi sekolah. Sekolah sebagai suatu organisasi dibidang pendidikan dengan peran kepala sekolah sebagai manajer sekolah pasti memiliki strategi dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi sekolah dan perubahan pengelolaan sekolah. Perubahan pasti akan terus terjadi karena perkembangan zaman dimana ilmu pengetahuan dan teknologi juga terus berkembang. Peran kepala sekolah sebagai seorang manajer adalah mampu membaca setiap perubahan yang ada dan melakukan pembaharuan pengelolaan sekolah melalui strategi yang diterapkan disekolah. Strategi kepala sekolah inilah yang secara tidak langsung akan menciptakan budaya sekolah dan menjadi identitas sekolah yang mungkin berbeda dengan sekolah lain. Menurut Barnawi dan Arifin (2013:10
Kegagalan Ad alah Pembelajaran Tahun 2016 yang sebentar lagi akan berlalu, banyak peristiwa terjadi dalam kehidupan saya. Sebagai manusia biasa tentunya saya juga berharap semua yang saya inginkan tercapai namun belum semuanya tercapai. Banyak peristiwa yang tidak sesuai dengan keinginan saya. Ada tiga kegagalan yang saya alami sepanjang tahun 2016. Sebagai mahasiswa tentunya dengan semangat muda saya begitu senang mengikuti kegiatan kemahasiswaan terutama dibidang kepenulisan. Pertama, saya gagal menjadi yang terbaik pada lomba menulis karya ilmiah tingkat fakultas. Karya yang sudah saya tulis ternyata belum mampu masuk tiga besar karya tulis terbaik yang dilombakan. Awalnya sempat kecewa karena harapan saya waktu itu karya saya bisa masuk tiga besar. Apalagi selama menyusun karya ilmiah tersebut saya sering berburu sumber pustaka yang relevan dengan karya yang saya tulis. Perpustakaan kampus, pinjam buku teman, dan browsing materi saya lakukan agar tulisan baik dan dipilih men