Ilustrasi/ Google
28 April merupakan Hari Puisi Nasional, diambil dari
hari kematian salah satu sastrawan Indonesia, Chairil Anwar. Si Binatang Jalang
demikian ia menjuluki dirinya sendiri. Salah satu sastrawan yang berani
mendobrak nilai-nilai karya sastra yang begitu kaku di zamannya. Usia Chairil
sebagai penyair memang tak berumur panjang.
Menikmati syair keabadian di usia
yang masih cukup muda. Demikian pula dengan kisah hidupnya, syair “Aku” yang
begitu melegenda di penikmat sastra tanah air. Tak lepas dari kontroversi apakah ia seorang plagiat
dari karya-karya asing. Bahkan saya ingat di salah satu cuplikan adegan film
Gie. Sosok Gie muda menyebut Chairil sebagai penerjemah yang kematiannya juga
menimbulkan tanda tanya. Termasuk kehidupan cinta dengan beberapa wanita yang
berujung pada nasib tak beruntung.
Kisah hidup itulah yang menjadi ilham bagi Chairil
untuk menuliskan syair-syair yang melegenda. Bagaimana pun sosok Chairil
memiliki peran yang penting untuk negeri ini. Chairil membuktikan bahwa
kata-kata juga merupakan senjata. Barangkali itu yang menjadi inspirasi bagi
sastrawan-sastrawan selanjutnya macam WS Rendra atau Wiji Thukul.
Kalangan sastrawan muda saat ini juga menyebut
Chairil sebagai sumber inspirasi karya-karya mereka. Patah hati dan kesepian
merupakan obyek yang membuat manusia tersentuh ketika karya yang mereka baca
mampu memotret perasaan mereka. Hingga ia dianggap sebagai angkatan pelopor
sastra modern atau yang biasa disebut dengan angkatan 45. Angkatan yang tumbuh
saat revolusi fisik awal kemerdekaan.
Mengutip dari Tirto.id (2020) dari artikel berjudul Sejarah Hari Puisi Nasional 28 April Untuk
Peringati Chairil Anwar, HB Jassin salah satu kritikus sastra pada saat
itu, menyebut Chairil telah menghasilkan setidaknya 94 tulisan dari periode
1942 hingga 1949. Terdiri atas 70 sajak asli, 10 sajak terjemahan, 6 prosa
asli, dan 4 prosa terjemahan. Tulisan-tulisan yang menggambarkan kecemasan
hidup manusia sebagai individu serta kecemasan masyarakat yang hidup di zaman
penjajahan yang penuh dengan penderitaan dan kemiskinan sebagai bangsa
terjajah.
Demikian sajak-sajak Chairil juga relevan dengan
masyarakat di era modern seperti sekarang ini. Masyarakat yang tumbuh dari
kecemasan secara ekonomi dan politik, saling menjadi yang paling unggul satu
sama lain hingga lupa akan nilai kemanusiaan itu sendiri.kecemasan itulah yang
ditangkap oleh Chairil dan ia tuangkan dalam karya-karya yang melegenda. Sosok mural
dengan kata-kata “Mampus Kau
Dikoyak-Koyak Sepi” memang menggambarkan kecemasan manusia akan rasa
kesepian.
Namun Chairil
berkarya bukan untuk dirinya sendiri, karya nya mampu menjadi sumber inspirasi
bagi sastrawan-sastrawan muda. Raganya telah tiada pada 28 April 1949 tapi
seperti sajak “Yang Patah Tumbuh Yang
Hilang Berganti”. Tumbuh Chairil-Chairil baru yang terus bersuara lewat
kata-kata.
ArenaDomino Partner Terbaik Untuk Permainan Kartu Anda!
BalasHapusHalo Bos! Selamat Datang di ( arenakartu.org )
Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)
Game Terbaru : Perang Baccarat !!!
Promo :
- Bonus Rollingan 0,5%, Setiap Senin
- Bonus Referral 20% (10%+10%), Seumur Hidup
Wa :+855964967353
Line : arena_01
WeChat : arenadomino
Yahoo! : arenadomino
Situs Login : arenakartu.org
Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
Min. DEPO & WD Rp 20.000,-
INFO PENTING !!!
Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.