Ilustrasi/Pexels.com Menulis kata patah hati sebenarnya berat, terpaksa kembali mengingat memori yang menyakitkan selain disunat. Patah hatui sebenarnya hal biasa. Kita yang melebih-lebihkan, bagaimana tidak bisa lebih dalam mencintai pasangan. Tak ada parameter yang jelas seperti apa dosis dicintai dan mencintai itu. Terbuai membaca kata-kata Kahlil Gibran, terbuai oleh rayu puisi Hujan Di Bulan Juni milik Sapardi. Akhirnya kita tenggelam dalam puisi Sia-Sia karya Chairil. Suatu pagi ditengah situasi pandemi, dimana raga tak boleh pergi namun pikiran tak dapat berdiam diri. Youtube menjadi alternat...