Langsung ke konten utama

Seperti Apa Kita Setelah Pandemi ?

                                                                    Ilustrasi/Pexels.com



 Sudah hampir tiga bulan kita terkurung dalam situasi yang tidak terduga dan tidak mengenakan bernama pandemi virus covid 19. Virus yang semula berkembang di Wuhan, Tiongkok kini berubah menjadi wabah global. Bukan hanya virus nya yang menakutkan dengan angka kematian yang cukup tinggi. Pemberitaan media massa dan juga hoax tentang virus itu menambah suasana begitu mencekam dan hidup dilanda ketakutan. 

Rasa itu yang menurut Ernes Becker (1974) dalam bukunya yang berjudul The Denial of Death. Menjelaskan jika sejatinya manusia tak bisa dilepaskan dari rasa kecemasan dan ketakutan akan kematian. Dalam sebuah teori yang bernama Teori Manajemen Terror (TMT) dimana sepanjang hidup manusia selalu dilanda oleh kecemasan tentang kehidupan yang mereka jalani. Kesepian dan kematian merupakan obyek dari kecemasan yang dirasakan oleh manusia. Seperti saat ini manusia diliputi kecemasan akan kematian soal wabag virus covid 19.

Sehingga ketika manusia tidak siap dihadapkan dalam situasi yang datang tiba-tiba seperti pandemi. Yang muncul adalah kepanikan seperti panic buying, kelangkaan masker toh kalaupun ada harganya naik berkali lipat, hingga penutupan gang atau jalan oleh masyarakat akibat takut akan terpapar virus yang dirasa menjadi pembunuh nomor satu untuk saat ini.

Dalam teori itu manusia akan mampu menguasai dirinya setelah ia menyadari kuasa akan kekuatan lain berupa keyakinan Tuhan. Dimana keyakinan itulah yang membuat manusia berusaha memanage itu dengan baik. Manusia akan berusaha mencari cara untuk lepas dari rasa kesepian dan kecemasan terutama saat situasi seperti saat ini dimana ruang gerak dibatasi. Diminta untuk tetap dirumah bisa jadi pemicu manusia justru semakin cemas dan parno akan virus covid 19. Untuk itu manusia akan mengatur dirinya sendiri untuk mengalihkan atau menyalurkan rasa itu ke medium atau wahana lain.

Misalnya menulis, berkebun di sekitar rumah, atau mengikuti diskusi secara daring sebagai wahana manusia melepaskan rasa kecemasan dan kematian. Alam bawah sadar akan membuat manusia sejenak meleupakan ketakutan ketika mereka melakukan aktivitas lain sebagai bagian dari usaha manusia memanage rasa takut.

Pasca pandemi nanti diprediksi pola perilaku manusia akan berubah karena rasa ketakutan dan kecemasan itu membuat manusia akan lebih simpati dan berempati kepada manusia lain dan juga lingkungan. Keadaan yang memaksa manusia untuk ‘rehat’ sejenak dari rutinitas mereka dengan physical distancing dan social distancing dua kalimat yang sering menjadi kaimat kampanye pemerintah namun tak pernah mengerti makna dari kedua kalimat tersebut.

 Setelah masa pandemi usai diprediksi akan terjadi perubahan pada pola kehidupan manusia yang akan lebih peduli kepada lingkungan. Salah satunya adalah perilaku sederhana seperti mencuci tangan saat pergi dan masuk ke rumah yang biasa kita abaikan. Ditengah situasi pandemi kita ‘memaksa’ diri kita untuk mencuci tangan sebagai sebuah ritual ketika pergi dan datang di rumah dan kemungkinan akan menjadi kebiasaan pasca pandemi karena rasa traumatis akan keadaan sulit yang sedang dihadapi seperti saat ini.

Perubahan perilaku tersebut sejalan dengan pendapat Emile Durkheim tentang gagasannya soal perubahan sosial. Dimana Durkheim berpandangan perubahan sosial dapat terjadi sebagai hasil dari pengaruh faktor ekologis dan demografis. Hal ini akan mengubah kehidupan masyarakat dan mendorong terjadinya suatu perubahan dari kondisi tradisional yang terikat dengan nilai solidaritas mekanistik. Berubah menjadi masyarakat modern yang mengikat diri mereka pada nilai-nilai solidaritas organistik.

Setelah pandemi akan kita lihat, manusia akan semakin peduli dengan manusia lain karena manusia menjalani khitah nya sebagai makhluk sosial yang mencoba menjaga keberlangsungan hidupnya. Teknologi akan masif kita gunakan dimana tak perlu gedung luas dalam menggelar acara diskusi cukup dengan smartphone kita bisa menggelar acara diskusi secara daring seperti saat ini. 

Kita akan hidup lebih optimis setelah melewati krisis seperti saat ini dan tumbuh setelah melewati trauma akan kecemasan dan kematian. Kita akan hidup dengan penuh harapan setelah pandemi ini berlalu melaksanakan rencana-rencana yang tertunda dan menjadi lebih baik lagi setelah situasi pandemi ini usai.Bersiap menghadapi situasi yang kembali normal dengan perubahan perilaku atau budaya dan kita akan beradaptasi dengan hal itu.

Komentar

  1. ArenaDomino Partner Terbaik Untuk Permainan Kartu Anda!
    Halo Bos! Selamat Datang di ( arenakartu.org )
    Arenadomino Situs Judi online terpercaya | Dominoqq | Poker online
    Daftar Arenadomino, Link Alternatif Arenadomino Agen Poker dan Domino Judi Online Terpercaya Di Asia
    Daftar Dan Mainkan Sekarang Juga 1 ID Untuk Semua Game
    ArenaDomino Merupakan Salah Satu Situs Terbesar Yang Menyediakan 9 Permainan Judi Online Seperti Domino Online Poker Indonesia,AduQQ & Masih Banyak Lain nya,Disini Anda Akan Nyaman Bermain :)

    Game Terbaru : Perang Baccarat !!!

    Promo :
    - Bonus Rollingan 0,5%, Setiap Senin
    - Bonus Referral 20% (10%+10%), Seumur Hidup


    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino

    Situs Login : arenakartu.org

    Kini Hadir Deposit via Pulsa Telkomsel / XL ( Online 24 Jam )
    Min. DEPO & WD Rp 20.000,-

    INFO PENTING !!!
    Untuk Kenyamanan Deposit, SANGAT DISARANKAN Untuk Melihat Kembali Rekening Kami Yang Aktif Sebelum Melakukan DEPOSIT di Menu SETOR DANA.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manajemen Pendidikan

MANAJEMEN PENDIDIKAN Bagus Rachmad Saputra Abstract This research aims to study the management of education in a comprehensive manner from the theory and practice include an understanding of the substance of the management of education ranging from : ( 1) Management Curriculum , ( 2) Management of Students , ( 3) Management of Teachers and Education , ( 4) Management Facility Education and Infrastructure , ( 5) Management of school and Community Relations , ( 6) Financial Management , ( 7) Office Management Education , and ( 8) Management Special Services as a source of reference in the management of schools to be more effective and efficient . Both this paper aims to provide scientific insights about the management of education or educational administration and educational management role in the management of the school as a micro unit in the national education system to support policy -based management school Keywords :

Cerita Tentang Taman Kota

                                                                      Ilustrasi/Pexels.com Di taman kota ini kita menghirup udara segar setiap pagi Tempat biasa kita meluangkan waktu berolahraga  Dari sekian wacana tentang gaya hidup sehat yang kita perbincangkan setiap hari Baru beberapa putaran, Engkau meminta untuk sejenak berhenti  Sejenak kita bertirahat di pinggir jalan taman  Dengan tubuh yang basah dengan peluh keringat  Sambil memandangi mereka yang masih berlari  dan burung merpati yang terbang kesana kemari  Rupanya hari ini, satu dari sekian wacana kita terpenuhi  Untung saja kota ini memiliki taman kota  Diantara laju pembangunan gedung-gedung tinggi yang pesat  Masih ada ruang bagi kita untuk sekedar berlari menikmati udara pagi  2018
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KONFLIK Bagus Rachmad Saputra Mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Kota Malang Email: bagusrachmad47@gmail.com Abstrak: Peran Kepala Sekolah sebagai pemimpin di sekolah sebagai pengambil keputusan dalam pengelolaan sekolah akan dihadapkan pada kondisi dan masalah dimana Kepala Sekolah harus mengambil keputusan yang terbaik dalam rangka pengelolaan sekolah agar efektif dan efisien. Persaingan antar individu sebagai komponen yang ada di sekolah tidak dapat dihindari karena setiap individu memiliki motivasi untuk bekerja semaksimal mungkin dan menjadi yang terbaik dalam aktifitas pengelolaan sekolah. Persaingan yang terjadi dapat menimbulkan konflik yang harus disikapi secara bijak oleh Kepala Sekolah sebagai seorang pemimpin di sekolah. Konflik juga dapat disebabkan oleh apa yang diharapkan oleh semua elemen yang ada di sekolah tidak sesuai dengan kenyataan