Kopi adalah Budaya Kita
Indonesia negara yang
kaya akan keragaman budaya dan diberkahi oleh kekayaan alam yang begitu banyak.
Membentang dari Sabang hingga Merauke dengan keragaman suku dan budaya yang
berbeda-beda disetiap daerah. Salah satu kekayaan kita adalah kopi dimana
negara Indonesia memiliki banyak jenis kopi. Dulu orang Eropa selama zaman Kolonial
penjajahan Belanda , jenis kopi yang paling dikenal adalah Kopi Robusta dan
Kopi Arabika. Seiring perkembangan zaman yang terus berubah jenis kopi di
Indonesia mulai beragam jenisnya yang dikembangkan oleh para petani kopi.
Kopi Gayo, Kopi Flores,
Kopi Banyuwangi, dan Kopi Luwak adalah sedikit perwakilan dari jenis kopi yang
ada di Indonesia. Jenis-jenis kopi ini dikembangakan seiring dengan budaya
masyarakat kita yang memang senang ngopi. Kopi dapat dikatakan sebagai budaya
masyarakat Indonesia. Salah satu contoh nyata adalah setiap kita bertamu ke
rumah teman, saudara, atau orang yang baru kenal. Kopi adalah sajian yang
dihidangkan untuk kita sebagai jamuan terhadap tamu selain teh.
Budaya ngopi inilah yang
secara tidak langsung menjadi identitas kita sebagai bangsa yang ramah dengan
setiap tamu yang datang. Selain itu kopi juga merupakan simbol keakraban. Sering
kita jumpai orang asyik berdiskusi atau ngobrol sambil ngopi mulai dari kelas warung kopi hingga cafe. Bagi petani kopi
sendiri kopi adalah teman sehari-hari saat mereka beristirahat di kebun dan
banyak aktifitas masyarakat yang bersinggungan dengan kopi seperti kerja
dikantor pasti ada kopi untuk melepaskan penat bekerja, mahasiswa ngopi saat
jam istirahat kuliah dikantin, bapak-bapak sambil baca koran ngopi sebelum
mereka berangkat. Ini menandakan bahwa kopi dan ngopi adalah kebutuhan serta kebiasaan masyarakat yang dapat
dikatakan sebagai suatu budaya.
Kopi juga dapat membangkitkan
mood seseorang ketika sedang dilanda
rasa bosan dan suntuk dengan suatu rutinitas. Terkadang dari kopi muncul ide
dan inspirasi menyelesaikan pekerjaan karena seperti kopi yang diproses dengan
berbagai cara sebelum menikmatinya. Disangring (digoreng) ditungku api,
ditumbuk, diayah, dan diseduh sehingga muncul aroma kopi yang nikmat dari
proses itulah ide dan inspirasi muncul. Mungkin budaya ngopi sudah ada sejak
dulu namun menurut penulis budaya ngopi semakin kuat terutama di kalangan anak
muda setelah adanya film Filosofi Kopi
yang membuat kopi dan ngopi semakin
melekat sebagai identitas kita.
Bagus Rachmad Saputra, Penulis adalah penikmat kopi
yang mencoba menikmati kopi dari sebuah tulisan silahkan berkunjung dan berbagi
ide di FB: Bagus Rachmad, IG:@ bagusrachmad94, Twitter: sugab_rs, CP:
08113130606
Komentar
Posting Komentar