Kagum
Maret
Entah
mengapa aku mulai kagum pada dirimu yang mampu membuatku memiliki semangat
untuk bekerja di BEM namun kekaguman ku padamu aku simpan dalam diam. Semangat
berwirausaha yang kamu minati begitu nampak saat setiap pagi kamu membawa
barang dagangan mu sendirian ke kampus. Setelah itu tanpa rasa malu kamu
tawarkan barang dagangan mu itu pada semua mahasiswa yang saat itu melintas di
sekretariat BEM.
Sesekali
saat rapat membahas tentang keuangan organisasi kamu memunculkan ide-ide yang
sederhana namun bisa dilakukan bukan sekedar ide tanpa tindakan. Kamu juga
mengatur keuangan organisasi dengan baik sampai sesekali ketika keuangan
organisasi sedang seret ada tabungan hasil usaha kewirausahaan yang kamu
kelola. Terampil dan cekatan dalam masalah usaha dan mengelola keuangan
organisasi seperti menjadi identitas yang melekat pada dirimu.
Rasa
kagum terus berlanjut membuat aku terjatuh. Iya aku telah terjatuh pada hatiku
yang mengagumi mu mulai timbul benih-benih rasa suka bukan sekedar suka namun rasa
ingin lebih dekat denganmu. Hingga aku mencintai dirimu diam-diam rasa kagum
berubah menjadi candu bagiku. entah aku tak mampu berujar satu kata saja ketika
aku berjumpa denganmu. Diam ku bukanlah diam biasa, diamku adalah hasrat dengan
segala kesederhanaan dan rasa ingin mencintaimu dengan sajak-sajak yang ku
tulis.
Ketika
datang dengan terbiasa semua menjadi luar biasa. Aku yang semula menganggap mu
teman biasa secara tiba-tiba aku memiliki rasa. Rasa padamu begitu aku terjatuh
pada hasrat keinginan terdalam untuk bisa mencintai mu secara istimewa dengan
versiku. Diam dalam kagum dan diam dalam cinta. Waktu kulalui dengan begitu
semangat meski aku sendiri tak mengerti kenapa aku bisa begitu bersemangat
seperti ini. Ternyata rasa kagum pada dirimu adalah semangat baru yang kutemui
semakin melengkapi semangat dari bapak, ibu, dan adik-adikku. Semua begitu
terasa luar biasa.
Pertemuan
sebuah konspirasi semesta
Yang terlalu
indah
Perpisahan sebuah
konspirasi semesta
Yang terlalu
tangguh untuk menguji sebuah kesetiaan
Mengenalmu,
bagiku tak ada yang sia-sia
Komentar
Posting Komentar