Langsung ke konten utama

Tenang, Ada VAR Drama Masih Tercipta


Tenang, Ada VAR Drama Masih Tercipta

Piala Dunia 2018 kali ini adalah pertama kalinya menerapkan teknologi Video Assistant Referee (VAR).

Banyak drama yang tercipta dalam penerapan VAR, seperti penalti Neymar saat Brazil melawan Kosta Rika dibatalkan oleh wasit karena Neymar sengaja menjatuhkan diri.

Padahal sebelumnya wasit telah menunjuk titik putih.
Meski Brazil menang dengan skor 2-0, drama tersebut sedikit membuat deg-degan suporter Brazil yang semula girang kepalang harus menahan nafas sejenak saat keputusan penalti dibatalkan.

Untung saja, Coutinho dan Neymar bisa mencetak gol di masa Injury Time untuk menyelamatkan peluang Tim Samba lolos ke babak 16 besar tetap terjaga.

Beda cerita dengan tim Perancis yang justru diuntungkan oleh teknologi VAR. anak asuh Didier Deschamp tersebut justru memperoleh hadiah penalti setelah Antoine Griezman jatuh di kotak penalti namun dianggap bukan pelanggaran oleh wasit.

Berkat VAR, hadiah penalti diberikan oleh wasit setelah wasit melihat tayangan VAR. Sukses meraih penalti dan sukses dieksekusi, Perancis meraih gol pertama dari pertandingan tersebut.

Uniknya, bukan Perancis saja yang diuntungkan dari penerapan teknologi tersebut.

Seperti berbuat adil kali ini VAR memberi hadiah penalti pada Australia setelah Samuel Umtiti dianggap melakukan Handsball di kotak penalti.

Padahal sebelumnya wasit tidak melihat itu sebagai sebuah pelanggaran, meski hasilnya Mile Jidenak hanya mampu memperkecil skor menjadi 2-1.

Adanya VAR di Piala Dunia kali ini. Apakah teknologi ini akan menghilangkan drama dalam sepak bola?.

Flashback pada tahun 1986 bagaimana Diego Maradona mencetak gol ke gawang Inggris lewat tangan.

Lalu lahirlah gol kontroversial yang dikenal dengan istilah gol “Tangan Tuhan”.

24 tahun kemudian di Piala Dunia 2010,  kontroversi terjadi saat Jerman menyingkirkan Inggris di babak 16 besar. Gol Frank Lampard yang mengenai mistar dan melewati garis gawang tidak disahkan oleh wasit.

Bola dianggap masih belum melewati garis saat ditepis oleh Manuel Nuer. Padahal dari tayangan ulang bola sudah melewati garis.

Inilah drama-drama yang tercipta pada sepak bola terutama pada event sebesar Piala Dunia. FIFA selaku federasi sepak bola dunia mulai melihat bahwa penggunaan teknologi penting agar pertandingan sepak bola semakin fair.

Penerapan teknologi VAR dianggap sebagai solusi agar pertandingan semakin fair. Pro kontra mulai terjadi dikalangan pemain, pelatih, dan penikmat sepak bola.

Ada yang pro ada pula yang kontra seperti simalakama disetiap kebijakan. Bagi yang pro, hadirnya VAR membuat pertandingan benar-benar fair.

Bagi yang kontra, adanya VAR akan menghilangan seni dalam sepak bola yakni drama yang terjadi dalam suatu pertandingan dan mengurangi tugas dari hakim garis.

Tapi inilah sepakbola, saya pun selaku penikmat sepak bola, mendukung penerapan VAR.

Drama justru terjadi dari penerapan VAR itu sendiri, terbaru  juara bertahan Piala Dunia 2014, Jerman harus pulang lebih cepat usai kalah dari Korea Selatan dengan skor 2-0.

Gol pertama Korea Selatan berawal dari situasi kemelut di depan gawang Jerman. Gol Kim Young Gwon yang semula dianulir karena Kim dianggap offside akhirnya disahkan wasit usai melihat VAR.

Drama yang membuat fans Jerman harus menitikkan air mata dimana Jerman butuh kemenangan dengan skor 1-0 saja untuk lolos justru jatuh mentalnya oleh gol tersebut.

Inilah drama yang diciptakan oleh VAR, jika kita ingat dulu ada sosok wasit tegas asal Italia,Pierlugi Collina yang seringkali ditakuti oleh tim-tim yang dipimpinnya.

Sosok wasit yang tegas dan tak kenal kompromi sehingga tim yang akan bertanding ketar-ketir saat dipimpin olehnya.

Sekarang giliran VAR yang mungkin akan ditakuti oleh tim-tim yang bertanding diatas lapangan hijau.

Tenang saja, drama masih terjadi dengan adanya VAR. Semakin banyak kejutan yang terjadi, kita tunggu saja sampai Piala Dunia 2018 ini usai. Drama apa saja yang akan tercipta dari penerapan VAR.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manajemen Pendidikan

MANAJEMEN PENDIDIKAN Bagus Rachmad Saputra Abstract This research aims to study the management of education in a comprehensive manner from the theory and practice include an understanding of the substance of the management of education ranging from : ( 1) Management Curriculum , ( 2) Management of Students , ( 3) Management of Teachers and Education , ( 4) Management Facility Education and Infrastructure , ( 5) Management of school and Community Relations , ( 6) Financial Management , ( 7) Office Management Education , and ( 8) Management Special Services as a source of reference in the management of schools to be more effective and efficient . Both this paper aims to provide scientific insights about the management of education or educational administration and educational management role in the management of the school as a micro unit in the national education system to support policy -based management school Keywords :

Cerita Tentang Taman Kota

                                                                      Ilustrasi/Pexels.com Di taman kota ini kita menghirup udara segar setiap pagi Tempat biasa kita meluangkan waktu berolahraga  Dari sekian wacana tentang gaya hidup sehat yang kita perbincangkan setiap hari Baru beberapa putaran, Engkau meminta untuk sejenak berhenti  Sejenak kita bertirahat di pinggir jalan taman  Dengan tubuh yang basah dengan peluh keringat  Sambil memandangi mereka yang masih berlari  dan burung merpati yang terbang kesana kemari  Rupanya hari ini, satu dari sekian wacana kita terpenuhi  Untung saja kota ini memiliki taman kota  Diantara laju pembangunan gedung-gedung tinggi yang pesat  Masih ada ruang bagi kita untuk sekedar berlari menikmati udara pagi  2018
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KONFLIK Bagus Rachmad Saputra Mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Kota Malang Email: bagusrachmad47@gmail.com Abstrak: Peran Kepala Sekolah sebagai pemimpin di sekolah sebagai pengambil keputusan dalam pengelolaan sekolah akan dihadapkan pada kondisi dan masalah dimana Kepala Sekolah harus mengambil keputusan yang terbaik dalam rangka pengelolaan sekolah agar efektif dan efisien. Persaingan antar individu sebagai komponen yang ada di sekolah tidak dapat dihindari karena setiap individu memiliki motivasi untuk bekerja semaksimal mungkin dan menjadi yang terbaik dalam aktifitas pengelolaan sekolah. Persaingan yang terjadi dapat menimbulkan konflik yang harus disikapi secara bijak oleh Kepala Sekolah sebagai seorang pemimpin di sekolah. Konflik juga dapat disebabkan oleh apa yang diharapkan oleh semua elemen yang ada di sekolah tidak sesuai dengan kenyataan