Langsung ke konten utama

Ayuk Ke Nganjuk

Neng alun-alun tak golekitak ubengi,
Lali tenan to dek marang janji-janji
Disekseni lampu alun-alun iki

Cuplikan lirik lagu Alun-Alun Nganjuk yang sempat popular ketika dinyanyikan oleh Vita KDI, salah satu penyanyi dangdut jebolan ajang pencarian bakat di salah satu stasiun televisi swasta. Berkat lagu tersebut nama Kabupaten Nganjuk mulai dikenal oleh masyarakat luas.

Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur tersebut merupakan daerah bekas Kerajaan Medang yang masih menjadi bagian dari kerajaan Mataram Kuno (859 Caka/937 Masehi).

Daerah tempat lahir salah satu tokoh pergerakan nasional yakni Dr. Soetomo dan aktivis buruh, Marsinah ini dikenal sebagai daerah pertanian yang cukup besar di Jawa Timur tercatat berdiri pada 9 April 937 Masehi.

Awalnya Nganjuk bernama Anjuk Ladang, dibuktikan dengan Prasasti Jayastamba. Menurut Bahasa Jawa Kuno sendiri, Anjuk Ladang memiliki makna Tanah Kemenangan.

Nama ini diberikan oleh Mpu Sindok (Dinasti Isyana) yang kelak akan menjadi dinasti raja-raja kerajaan besar di Jawa Timur.

Nama Anjuk Ladang diberikan karena masyarakat Nganjuk pada zaman tersebut turut berperan serta dalam boyong kerajaan Mataram Kuno dari Mataram yang diperkirakan di daerah Jogjakarta menuju Ujung Galuh di dekat delta Sungai Brantas yang diperkirakan di daerah Jombang atau Surabaya Jawa Timur.

Semula ibukota Anjuk Ladang berada di Kabupaten Berbek, pusat pemerintahan kemudian dipindah ke Kabupaten Nganjuk oleh Bupati Raden Toemenggoeng Sosrokoesoemo 1 pada tahun 1880.

Pemindahan ibukota tersebut dikenal dengan tradisi boyong yang diadakan napak tilas hingga sekarang setiap hari jadi Kabupaten Nganjuk (Sumber: Carey,Peter. 1986. Orang Jawa Dan Masyarakat Cinam(1755-1825. Jakarta: Pustaka Azet).

Daerah yang memiliki semboyan Baswara Yudha Karana yang berarti Cemerlang Karena Perjuangan tersebut. Menjadi salah satu daerah dengan hasil pertanian terbesar di Jawa Timur berupa Bawang Merah, Melon, dan Palawija.

Diapit oleh Gunung Wilis dan Gunung Pandan, letak geografis yang berada diantara dua gunung tersebut membuat hembusan angina di Kabupaten Nganjuk cukup kencang sehingga Nganjuk dikenal dengan sebutan Kuto Bayu atau Kota Angin.

Berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Madiun di barat, Kabupaten Jombang di timur, dan Kabupeten Kediri di selatan.

Membuat posisi Nganjuk sangat strategis sebagai daerah industri selain daerah pertanian karena dilintasi oleh jalan poros tengah nasional yang menghubungkan Surabaya dengan daerah barat seperti Surakarta dan Jogjakarta.

Jika berkunjung ke Nganjuk, dapat menikmati wisata alam yang menyuguhkan pemandangan yang indah di lereng gunung Wilis seperti Air Terjun Sedudo dan Air Terjun Singokromo, Embung Estu Mulyo, Bukit Kroto, Air Merambat Roro Kuning di Bajulan,Loceret, Goa Margotresno di Ngluyu, dan Taman Rekreasi Anjuk Ladang yang berada di sebalah Stadion Anjuk Ladang.

Selain itu Nganjuk juga memiliki kebudayaan nan eksotis berupa Tari Mungdhe dan wayang Timplong yang menjadi kebudayaan khas daerah yang dihuni 1.017.030 Jiwa (data BPS 2015) tersebut.

Sajian kuliner Nganjuk juga sangat menggoda selera yakni Nasi Becek dengan bumbu rempah-rempah yang gurih, Onde-onde Njeblos yang pada umumnya kue onde-oned berisi kacang hijau karena tidak diberi isian maka ketika digigit langsung njeblos dan dinamakan Onde-onde Njeblos di Nganjuk, Nasi Pecel Godhong Jati (Daun Jati), Sego Tumpang (Nasi Tumpang), Kerupuk Upil, Kerupuk Pecel, dan kuliner yang ada di daerah tertentu dan waktu tertentu yakni Jenang Dumbleg yang ada di daerah Gondang dan Rejoso dan hanya ada dipasaran hari Pon di Gondang dan pasaran hari Kliwon di Rejoso.

Inilah pesona Kabupaten Nganjuk, Monggo Pinarak Nganjuk Penak.

Salam Penak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manajemen Pendidikan

MANAJEMEN PENDIDIKAN Bagus Rachmad Saputra Abstract This research aims to study the management of education in a comprehensive manner from the theory and practice include an understanding of the substance of the management of education ranging from : ( 1) Management Curriculum , ( 2) Management of Students , ( 3) Management of Teachers and Education , ( 4) Management Facility Education and Infrastructure , ( 5) Management of school and Community Relations , ( 6) Financial Management , ( 7) Office Management Education , and ( 8) Management Special Services as a source of reference in the management of schools to be more effective and efficient . Both this paper aims to provide scientific insights about the management of education or educational administration and educational management role in the management of the school as a micro unit in the national education system to support policy -based management school Keywords :

Cerita Tentang Taman Kota

                                                                      Ilustrasi/Pexels.com Di taman kota ini kita menghirup udara segar setiap pagi Tempat biasa kita meluangkan waktu berolahraga  Dari sekian wacana tentang gaya hidup sehat yang kita perbincangkan setiap hari Baru beberapa putaran, Engkau meminta untuk sejenak berhenti  Sejenak kita bertirahat di pinggir jalan taman  Dengan tubuh yang basah dengan peluh keringat  Sambil memandangi mereka yang masih berlari  dan burung merpati yang terbang kesana kemari  Rupanya hari ini, satu dari sekian wacana kita terpenuhi  Untung saja kota ini memiliki taman kota  Diantara laju pembangunan gedung-gedung tinggi yang pesat  Masih ada ruang bagi kita untuk sekedar berlari menikmati udara pagi  2018
PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KONFLIK Bagus Rachmad Saputra Mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Kota Malang Email: bagusrachmad47@gmail.com Abstrak: Peran Kepala Sekolah sebagai pemimpin di sekolah sebagai pengambil keputusan dalam pengelolaan sekolah akan dihadapkan pada kondisi dan masalah dimana Kepala Sekolah harus mengambil keputusan yang terbaik dalam rangka pengelolaan sekolah agar efektif dan efisien. Persaingan antar individu sebagai komponen yang ada di sekolah tidak dapat dihindari karena setiap individu memiliki motivasi untuk bekerja semaksimal mungkin dan menjadi yang terbaik dalam aktifitas pengelolaan sekolah. Persaingan yang terjadi dapat menimbulkan konflik yang harus disikapi secara bijak oleh Kepala Sekolah sebagai seorang pemimpin di sekolah. Konflik juga dapat disebabkan oleh apa yang diharapkan oleh semua elemen yang ada di sekolah tidak sesuai dengan kenyataan