The Power Of Emak-Emak Di Pilkada Serentak
Dibalik laki-laki hebat,
Pasti ada wanita tangguh dibelakangnya
Sepertinya pepatah ini benar dan bukan sekedar berada di belakang laki-laki saja, kali ini wanita juga mengambil peran dalam hal kepemimpinan. Berkaca pada hasil Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada (27/6) beberapa waktu lalu.
Dapat menjadi gambaran bagaimana wanita mampu unjuk gigi dalam kontestasi pemilihan kepala daerah.
Provinsi Jawa Timur, menjadi contoh bagaimana wanita mampu menunjukkan kemampuan mereka sebagai seorang pemimpin di daerah masing-masing. 25 persen dari 19 Pilkada yang digelar di provinsi paling timur di Pulau Jawa tersebut dimenangi oleh emak-emak. Terdiri atas 1 Gubernur, 1 WaliKota, dan 3 Bupati (sumber: Jawa Post edisi 1 Juli 2018 Kekuatan Jaringan Perempuan Itu Moral).
Calon Gubernur Jatim yang menang versi quick qount dari berbagai lembaga survei kemarin, Khofifah Indar Parawansa merupakan salah satu sosok perempuan yang malang melintang di kancah politik. Dua kali ditunjuk sebagai menteri di era Presiden Abdurahhman Wahid (Gus Dur) dan era kabinet kerja Presiden Joko Widodo, dengan mengemban amanah sebagai Menteri Sosial.
Diusung oleh beberapa Partai seperti Golkar, Hanura, Nasdem,Demokrat, PPP, dan PAN. Khofifah yang berpasangan dengan Bupati Trenggalek, Emil Elistianto Dardak. Sukses meraih suara terbanyak versi quick qount pada Pilkada Serentak lalu dengan meraih suara 53,6 persen menggunguli pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno meraih suara 46,4 persen (versi Litbang Kompas).
Dengan keluwesannya sebagai seorang perempuan, Khofifah sukses menarik minat pemilihnya terutama pemilih kaum perempuan. Masalah-masalah perempuan seperti kekerasan pada perempuan dan kesejahteraan perempuan tentu menjadi permasalahan yang akan diselesaikan oleh Khofifah dengan pendekatannya sebagai seorang perempuan.
Sesuai dengan visi dan misinya dalam memimpin Jawa Timur lima tahun kedepan.
Selain sosok Khofifah, ada sosok Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang sukses dengan gebrakannya dalam memimpin Kota Surabaya.
Kota terbesar kedua di Indonesia yang dahulu dikenal kumuh kini nampak asri dengan kepiawaian Risma dalam menata taman kota. Jalan-jalan protokol Surabaya juga nampak bersih dan tertata rapi. Pendidikan gratis juga dinikmati oleh seluruh warga Kota Pahlawan tersebut.
Berbagai prestasi juga diraih oleh Bu Risma sapaan akrabnya selama menjabat Walikota Surabaya selama dua periode.
Selain mereka berdua masih ada Bupati Jember, Faida, Buapati Kediri, Haryanti Sutrisno, Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari, Walikota Batu, Dewanti Rumpoko, dan Walikota Probolinggo, Rukmini Buchori yang berjuang untuk memajukan daerah masing-masing.
Nama diatas akan bertambah apabila calon kepala daerah perempuan yang unggul sementara versi quick qount seperti Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari, Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah, dan Bupati Jombang, Mundjidah Wahab resmi mengemban amanah rakyat.
Maka kepemimpinan wanita di Jawa Timur akan semakin jelas kentara. Stigma bahwa pemimpin perempuan kurang tegas tentu bakal mereka tunjukkan lewat kinerja mereka bahwa pemimpin perempuan juga bisa tegas. Tentu dengan mewujudkan janji-janji mereka selama masa kampanye lalu, keraguan-keraguan tentang peran wanita sebagai seorang pemimpin.
Selamat mengemban amanah rakyat, selamat bekerja. Kekuatan emak-emak yang dikenal tegas semoga bisa menciptakan pemerintahan yang bersih dan mampu menyejahterakan rakyat di daerah yang mereka pimpin.
Salam Hormat Untuk Perempuan Di Seluruh Indonesia
Komentar
Posting Komentar